Sabtu, 21 Januari 2017

Gadis kecil itu bernama Siti




Siti

Langkah kecil bertelanjang kaki
Tatapan kosong tanda berhalusinasi
Tiada duka walau penuh luka
Celoteh sinis kian mendera
Berlalu seperti kabut berjelaga
Berarak iring-iring bocah mencerca
Mereka bilang Siti gila...siti gila...
Tapi sepi masih menghantui
Tanpa belai dan kasih penyejuk hati
Ibu... di setiap sudut Siti mencari
Tiada lagi arti
Apakah memang semua salah Siti?
Gadis kecil itu menengadah menatap cakrawala
Mencari makna yang entah
Sang ayah menyeretnya paksa
Orang-orang di sekeliling menatap sinis
Tak ada satupun yang peduli
Bisa jadi hanya imaji
Yang mengerti jiwamu Siti...

     Sebuah sajak lama yang aku dedikasikan untuk seorang gadis kecil berumur  9 tahun di sebuah desa di Sukabumi. Saat itu aku bersama teman2 kelompok KKM mendapatkan sosok gadis cilik bernama Siti yg berpakain lusuh dan tampak tak terurus sambil membawa-bawa botol minuman air mineral yg kosong, berjalan sendiri sesekali ingin bergabung dengan anak-anak seumurannya yang tengah asyik bermain namun tampaknya tak ada tempat untuk gadis kecil itu, semua menjauhinya. Perlahan kami memahami mengapa mereka berbuat demikian, nampaknya ada kisah kelam yang terjadi dalam hidup gadis kecil yang malang itu.
4 tahun berlalu semenjak peristiwa itu, hanya bisa berharap gadis kecil itu baik-baik saja dan mendapatkan kehidupan yg normal seperti gadis seusianya. Aamiin...

4 komentar: