Rabu, 25 Januari 2017

Mesraku pada Sajak

Gores tinta yg meracau
Pekikan emosi yg berevaporasi
Membawaku pada sejuta mimpi
Seperti lecutan semangat di tiap pagi
Enggan beranjak meski letih

Tiap bait tertata meski bias makna
Mewakili rasa dan karsa
Menyemayamkan diri dari tiap butir diksi
Oh puisi, seberapa tangguh aku?
Fluktuasi emosi mengubahmu tiap waktu
Imajinasiku memerangkapi langkahmu

Sering terurai nada-nada sendu
Namun kau masih saja angkuh
Membawa lari imajiku
Menyalakan lagi asaku
Melesatkan lagi ambisiku
Merekam kembali jejak-jejakku
Karena kau dalam istana hatiku..

Puisi... memiliki makna tersendiri untukku... tempatku mencurahlan segala rasa yang ada..perasaan penuh makna yang mungkin tidak bisa diungkapkan secara langsung. Tapi puisi begitu jujur mengungkapkan apa yg ada dalam benak. Percayalah...
Ketika seseorang memberikanmu sebuah sajak atau puisi itu berarti ia telah menyatakan hal yg sesungguhnya dari dalam hatinya. Dan puisi akan selalu ada menjadi teman yang mesra dikala kau merasa tidak ada satupun yang mampu memahami...



Mine
Sekali lagi ini tentang syairku,
Bukan syairmu, bukan pula syair mereka
Bukan lagi tentang irama sendu
Atau bait yg meracau

Tapi tentang diksi dan melodi
Yang bertaut dengan hati dan imaji

Mereka bilang titik kerumun hitam
Aku bilang jejak penuh impian

Apa kau pernah dengar kisah si upik abu?
Nampaknya ada nelangsa disana
Tapi aku bukan dia!
Syairku lepas membumbung setinggi cita bunda
Sebebas jejak para petualang
Ingin ku rampung dalam syairku
Yang lelah berjelaga
Yang buat guratan pekat
Menembus titik hitam
Terpental di tegalan
Terpuruk bersama riam
Tapi kau harus tau...
Kisah ini panjang dan baru ku mulai...!!!



 

1 komentar: