Jumat, 20 Januari 2017

The Power of Writing




Menulis...
Dari kita SD bahkan TK pasti kita belajar menulis, dari sekedar huruf hingga menjadi kata, dari sebuah kata hingga menjadi kalimat,dari sebuah kalimat menjadi sebuah paragraf, dan dari beberapa paragraf terciptalah sebuah tulisan dengan banyak gagasan di dalamnya.
Katanya lidah itu lebih tajam daripada pedang. Tapi siapa sangka jika tulisan itu jauh lebih tajam dari lidah. Kenapa begitu?
Tulisan dalam sebuah artikel atau buku pasti menyampaikan sebuah atau banyak gagasan, dalam gagasan seorang penulis akan melihat suatu peristiwa dari sudut pandang sang penulis, entah itu karya fiksi maupun non fiksi. Dan hal itulah yang mempengaruhi pembaca, secara langsung atau tidak langsung tulisan tersebut akan mengubah persepsi pembaca.
Seseorang yang menulis hingga menghasilkan karya memiliki banyak potensi untuk melakukan banyak hal, bahkan hingga sang penulis meninggalpun tulisannya akan tetap dikenang dan itulah yang disebut sebagai eksistensi diri yang sebenarnya.
Sebagai contoh adalah sebuah buku yang berjudul “Habis gelap terbitlah terang” siapa yang tidak tahu judul buku tersebut? Sebuah buku berisi kumpulan surat dari curahan hati seorang wanita bernama Raden Ajeng Kartini yang disebut sebagai pahlawan dan namanya begitu harum dan terkenang hingga sekarang. Siapa sebenarnya beliau? Apakah beliau ikut berperang melawan penjajah? Apakah beliau pejuang yang gugur di medan perang? Tidak... tapi dari tulisan Raden ajeng kartini inilah namanya menjadi terkenal hingga sekarang. Tulisannya membangkitkan semangat wanita Indonesia, tulisannya mampu menginspirasi dan membuka banyak mata, tulisannya mampu menggerakkan tekad wanita Indonesia untuk bisa mendapatkan peran yang sama dan hak-haknya sebagai rakyat Indonesia.
Seseorang yang ahli dalam sebuah bidang jika tidak menghasilkan sebuah karya dalam bentuk tulisan maka tidak akan terlihat eksistensinya. Menulis dalam bentuk apapun adalah salah satu kontribusi seseorang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, tidak harus selalu sesuatu yang berkaitan dengan ilmiah bahkan karya-karya fiksipun akan menjadi media tersendiri bagi mereka yang ingin mengembangkan imajinasinya.
Menulis juga bisa menjadi terapi penghilang stres karena dengan menulis kita bisa mencurahkan segalanya, tengok saja media sosialmu sekarang pasti dipenuhi dengan postingan-postingan yang berisi tentang perasaan atau kegiatan teman-temanmu. Emosi yang meletup-letup apabila dikembangkan bisa menjadi sebuah karya yang tidak pernah kita bayangkan, asalkan masih dalam batasan-batasan tertentu yang tentunya tidak menyakiti perasaan orang lain dan juga tidak merugikan orang lain.
Terlalu panjang untuk dibahas tapi yang pasti menulis adalah media kita berbagi banyak informasi, dan kita harus bijak menuliskan hal-hal yang ingin kita tulis, karena ingat tulisanmu jauh lebih tajam dari lidahmu.
Akhirnya dengan media ini sayapun tergerak ingin berbagi banyak hal, pengalaman, perasaan, mimpi, cita-cita dan hal-hal yang saya suka. Semoga apa yang akan saya goreskan membawa makna dan manfaat untuk diri saya dan banyak orang.

Keep positive thingking and doing right now, satu langkah kecil yang akan membawa perubahan jauh lebih baik daripada langkah besar yang masih dalam angan. 

5 komentar:

  1. lekas tulis dan biarkan membekas

    BalasHapus
  2. lekas tulis dan biarkan membekas

    BalasHapus
  3. Mantap may
    tulisan bs lebih tajam dari lidah
    tapi bisa juga jadi amal jariyah
    kalau kita menebarkan ilmu yg bermanfaat lewat tulisan2 kita Amiinn
    Terus berkarya yeodongsaeng =D

    BalasHapus