Sabtu, 16 Desember 2017

Di ujung waktu

Di ujung september
Aku melangkah jauh
Berlari dari kehampaan diri
Menepi dari bising caci
Disini..
Kota kecil bernama Kediri
Menjadi tempat aku sejenak bernafas
Sejenak mencari tawa
Sejenak meninggalkan jejak
Sejenak meraba yg tertinggal
Sejenak meraih setitik harap
Sejenak menemukan diri
Inilah aku...
Yang karenamu tersenyum
Yang karenamu tertawa
Yang karenamu menangis
Yang karenamu termenung

Kini... aku sadar bahwa hanya sejenak..
Sejenak dalam ingatan yang takkan hilang dalam masa hingga milenia
Sahabat... tak ada kata berpisah
Tak ada kata hilang
Tak ada kata melupakan
Tak ada kata..
Hanya ada satu harap yg ingin ku ungkap
Kau dan aku.. kita selalu dalam ingatan yg sama
Kau dan aku... hanya itu...
Kelak di sisa waktu
Kita pasti akan bertemu

Sabtu, 16 September 2017

Duka mereka

Dengar jerit tangis pilu mereka disana
Di Palestina, Suriah dan kini Rohingya
Berlarian, tercerai, tercabik diri
Terluka penuh darah dan nanah
Langkah gontai meniti secercah cahaya
Di sekitar bahkan mayat-mayat bergelimang
Tangis ini, darah ini, akankah bermuara di satu titik?
Akankah semua nestapa menemui ujungnya?
Syuhada terasa di pelupuk mata
Tapi kami disini tak berhenti melafalkan doa
Dalam untaian hikmah penuh lara
Kelak Syurga akan menjadi jawabannya..

Selasa, 07 Februari 2017

Mengenal Ilmu Filsafat Melalui Buku Dunia Sophie

     Beberapa hari ini saya tenggelam dalam sebuah buku berjudul "Dunia Sophie". Sebuah buku yang mengajakku ke dunia filsafat, mengenal pemikiran para filsuf permulaan seperti Socrates, Plato, Aristoteles, filsafat abad pertengahan, Reneisan hingga Sigmund freud. Buku ini membawaku ke dunia penuh teka-teki dan misteri, ikut menyelami pemahaman sophie dalam ilmu filsafat. menurut saya buku ini sangat efektif dibaca sebagai panduan seorang pemula seperti saya dalam memahami ilmu filsafat.

    Dulu saya menganggap belajar filsafat adalah sesuatu yang sangat berat dan sulit dipahami tapi dengan membaca buku ini keingintahuan kita tentang filsafat sedikit banyak akan tercerahkan. Ilmu filsafat yang dianggap berat nyatanya bisa dibungkus dalam sebuah novel tanpa mengurangi isi dan nilai ilmu filsafat itu sendiri.

    Sophie gadis belia yang cerdas dalam novel ini mencerminkan rasa keingintahuan dan minatnya yang besar dalam memahami ilmu filsafat sehingga mendorong saya untuk membacanya berulang-ulang pemikiran-pemikiran para filsuf tersebut. Ada keseruan tersendiri yang seolah-olah menjadikan kita bagian dari novel tersebut.

    Surat-surat yang berisi pertanyaan-pertanyaan aneh dari Alberto knox yang ditujukan kepada Sophie membuat kita ikut berfikir seperti pertanyaan "Siapa kamu?" " Dari mana datangnya dunia?" kita ikut menebak-nebak apa yang akan sophie pikirkan. Belum lagi misteri tentang siapa sebenarnya Alberto knox, Hilde dan misteri ayah hilde yang mengirimkan surat untuk putrinya tetapi dialamatkan ke rumah sophie.

    Intinya saya sangat kagum dengan Jostein Garder yang menuangkan ilmu filsafat secara gamblang dalam sebuah novel yang didalamnya tentu ada alur, dan setting penggabungan dunia modern dengan abad sebelum masehi dimana filsafat pertama kali dikemukakan. Penjelasan-penjelasan yang digambarkan dengan contoh-contoh sederhana memungkinkan kita lebih mudah memahami ilmu filsafat.

    Untuk orang awam jangan takut membaca buku ini, belajar filsafat sama halnya dengan belajar disiplin ilmu lainnya, kita tidak akan terpengaruh oleh ideologi yang dibawa para filsuf jika kita sudah memiliki landasan iman yang kuat dan menurut saya membaca berbagai macam buku justru akan menambah wawasan kita. Memahami dan membandingkan betapa sebenarnya islam datang dengan pemahaman filsafat yang lebih maju seperti filsuf-fisuf terkenalnya Al-kindi, al farabi dan lainnya.
    Sekali lagi mari membaca dan budayakan membaca....keep learn guys...!!!

Rabu, 25 Januari 2017

Mesraku pada Sajak

Gores tinta yg meracau
Pekikan emosi yg berevaporasi
Membawaku pada sejuta mimpi
Seperti lecutan semangat di tiap pagi
Enggan beranjak meski letih

Tiap bait tertata meski bias makna
Mewakili rasa dan karsa
Menyemayamkan diri dari tiap butir diksi
Oh puisi, seberapa tangguh aku?
Fluktuasi emosi mengubahmu tiap waktu
Imajinasiku memerangkapi langkahmu

Sering terurai nada-nada sendu
Namun kau masih saja angkuh
Membawa lari imajiku
Menyalakan lagi asaku
Melesatkan lagi ambisiku
Merekam kembali jejak-jejakku
Karena kau dalam istana hatiku..

Puisi... memiliki makna tersendiri untukku... tempatku mencurahlan segala rasa yang ada..perasaan penuh makna yang mungkin tidak bisa diungkapkan secara langsung. Tapi puisi begitu jujur mengungkapkan apa yg ada dalam benak. Percayalah...
Ketika seseorang memberikanmu sebuah sajak atau puisi itu berarti ia telah menyatakan hal yg sesungguhnya dari dalam hatinya. Dan puisi akan selalu ada menjadi teman yang mesra dikala kau merasa tidak ada satupun yang mampu memahami...



Mine
Sekali lagi ini tentang syairku,
Bukan syairmu, bukan pula syair mereka
Bukan lagi tentang irama sendu
Atau bait yg meracau

Tapi tentang diksi dan melodi
Yang bertaut dengan hati dan imaji

Mereka bilang titik kerumun hitam
Aku bilang jejak penuh impian

Apa kau pernah dengar kisah si upik abu?
Nampaknya ada nelangsa disana
Tapi aku bukan dia!
Syairku lepas membumbung setinggi cita bunda
Sebebas jejak para petualang
Ingin ku rampung dalam syairku
Yang lelah berjelaga
Yang buat guratan pekat
Menembus titik hitam
Terpental di tegalan
Terpuruk bersama riam
Tapi kau harus tau...
Kisah ini panjang dan baru ku mulai...!!!



 

Minggu, 22 Januari 2017

The Masterpiece of George orwell





    Sebuah karya sastra terkenal yang ditulis oleh penulis terkenal pula pasti dapat menginspirasi penulis lainnya, tidak hanya sekedar formulanya yang dipakai bahkan hingga alur ceritanyapun akan terasa sangat mirip dengan karya yang menginspirasinya. Hal ini memang wajar terjadi karena pengaruh besar dari karya sastra tersebut.

   Jika kalian pencinta sastra klasik pasti tidak akan ketinggalan dan pasti pernah membaca novel ‘1984’ karya George orwell. Sadar atau tidak film-film Holiwood yang saat ini lagi ngetrend banget dan booming itu terinspirasi dari novelnya George orwell. Meskipun ceritanya berbeda, tapi ada keterkaitan disana.

  Salah satunya adalah Hunger game Sebuah fim yang bercerita tentang sebuah permainan yang mengharuskan untuk saling membunuh satu sama lain, dan dalam permainan itu akan disaksikan secara langsung oleh banyak pasang mata, juga pastinya sang penguasa Capitol Presiden snow yang terus memantau jalannya permainan. Sangat mirip dengan apa yang terjadi dan yang tertuang dalam novel 1984 dimana Big brother akan terus memantau gerik gerikmu, dan tidak akan ada satupun yang luput dari jangkauannya.

    Begitu juga dengan film Divergent, Maze runner, dan The giver sama halnya dengan Hunger game ketiga film ini memiliki pola yang sama dan benang merah yang sama yaitu adanya keterkekangan, keterasingan, pemaksaan, ketertindasan, pemberontakan, dan pencarian jati diri.  Meskipun kenyataannya keempat film ini berakhir bahagia dan berbeda dengan yang terjadi di novel 1984 karena yang terjadi adalah akhir yang tragis. Sang pemeran utama dalam novel 1984 yaitu Winston tidak berhasil memperjuangkan kebebasan yang terenggut oleh Big brother, bahkan diujung cerita dia harus menerima hukuman dan penyiksaan atas usaha pemberontakannya.

    Bagaimanapun George orwell adalah penulis yang namanya melegenda karena karya-karyanya yang terkenal dan hasilnya bisa menginspirasi penulis lain, hingga pembuat film dan menjadikan film-filmnya sukses hingga saat ini.

    Jadi tidak berlebihan juga jika saya menyimpulkan bahwa ‘1984’ adalah karya terbaik dari George orwell.
Keep learn more guys... see you later...

Sahabat Pena

Sahabat Pena

Hai Sahabat pena...maukah kau mencoba secangkir puisi?
Yang kurebus dengan hati yang lirih...
Dengan bumbu bahasa yang terbiasa dengan aroma sunyi
Dan penat senantiasa menghinggapi
Terkadang penaku menari-nari
Sesekali imaji mengajakku terbang ke angkasa
Ach...adakah ini hanya sebuah hayal belaka
Dari buaian cita rasa penggembala kata
Maka ku iris garis tepi waktu yang melingkari tubuh
Kuhantarkan derap jejak tapak penaku
Menata puing-puing kehidupan
Yah...kembali ke masa depan
Hingga tak lupa ku simpan
Untuk kelak kamu, mereka dan aku baca...

Tentang Sahabat klasik

Dear Sahabat Klasik...


     Jika membandingkan hidupku dan hidupmu saat ini rasanya seperti  membandingkan langit dan bumi. Dulu kita sama-sama punya mimpi, ingin bersama-sama saling menguatkan, berbagi motivasi dan semangat di setiap mentari pagi menyapa. Aku yang penuh energi di pagi hari tak pernah lupa menyapa dan menyambutmu dengan kata-kata “Semangat pagi...” lantas...saat senja menyapa dan tubuh mulai letih dengan segudang kegiatan kamu yang tak pernah kehabisan semangat memberi senyuman hangat penguat jiwa, mengantarkan mimpi-mimpi hingga bintang-bintang pulang.

      Masih ingatkah sajak-sajak bertema mimpi dan harap dari dua orang penggembala kata yang penuh asa? Membayangkan indahnya masa depan, membayangkan hidup yang penuh dengan kebahagiaan? Membayangkan tidak akan ada krikil bahkan badai yang akan menghadang, kalaupun ada dengan kekuatan mimpi kita bisa menghalaunya... lucu memang jika mengenang betapa polosnya kita masa itu. Dua remaja yang baru mengenal dunia, yang menganggap apapun bisa dilakukan jika kita menginginkannya.

    Aku yang menyerah dan mudah putus asa tidak juga mampu kau kuatkan, ketika kehidupan mulai berubah dengan berbagai macam problematika yang menghadang. Aku lemah dan kau kuat, Aku yang mudah bosan dan kau yang masih konsisten, Aku yang melakukan apapun sesuka hati tanpa adanya target yang jelas sementara kau yang mencintai keteraturan dan penuh tanggung jawab juga target akhirnya tak berjalan beriring seperti mimpi yang pernah terjalin. Inilah realitanya... ku lihat dari kejauhan hidupmu penuh dengan pencapaian-pencapaian dan aku tahu kamu mendapatkannya dengan penuh perjuangan, sementara aku semakin tenggelam dan kelam. Kau tak juga datang menggenggam... bertahun-tahun aku menanti tak juga ada jawaban yang pasti. Seolah ingin mengubur semua mimpi yang dulu pernah kita ukir dalam melodi, semua yang tersisa hanyalah sajak-sajak usang yang tak berarti. 

     Kini aku bangkit dari tidur panjang yang menenggelamkan mimpi, keterpurukan atau bahkan kebahagiaan di masa lalu adalah cambuk bagi kehidupanku yang baru. Lembar demi lembar baru hidup sudah lama dimulai, sejak aku tahu bahwa hidup memang tak seindah negeri dongeng, tidak semudah khayalan-khayalan belaka, dan tidak akan ada makna tanpa adanya usaha untuk mewujudkannya.

   Bertahun-tahun berlalu... tanpa tegur sapa yang penuh makna, tapi kenangan tentang indahnya persahabatan dari dua remaja adalah kisah yang tidak akan pernah aku lupa dalam hitungan masa hingga milenia, Mungkin kisah kita memang tidak pernah akan ada ujungnya, karena sisa-sisa semangat menghasilkan karya itu masih tetap melekat, dan kau salah satu inspirasiku, salah satu alasan untuk membuktikan bahwa aku juga mampu berkarya, mengenalmu adalah sebuah keajaiban, dan aku percaya bahwa keajaiban-keajaiban lain sudah menunggu di luar sana.
.

Sabtu, 21 Januari 2017

Gadis kecil itu bernama Siti




Siti

Langkah kecil bertelanjang kaki
Tatapan kosong tanda berhalusinasi
Tiada duka walau penuh luka
Celoteh sinis kian mendera
Berlalu seperti kabut berjelaga
Berarak iring-iring bocah mencerca
Mereka bilang Siti gila...siti gila...
Tapi sepi masih menghantui
Tanpa belai dan kasih penyejuk hati
Ibu... di setiap sudut Siti mencari
Tiada lagi arti
Apakah memang semua salah Siti?
Gadis kecil itu menengadah menatap cakrawala
Mencari makna yang entah
Sang ayah menyeretnya paksa
Orang-orang di sekeliling menatap sinis
Tak ada satupun yang peduli
Bisa jadi hanya imaji
Yang mengerti jiwamu Siti...

     Sebuah sajak lama yang aku dedikasikan untuk seorang gadis kecil berumur  9 tahun di sebuah desa di Sukabumi. Saat itu aku bersama teman2 kelompok KKM mendapatkan sosok gadis cilik bernama Siti yg berpakain lusuh dan tampak tak terurus sambil membawa-bawa botol minuman air mineral yg kosong, berjalan sendiri sesekali ingin bergabung dengan anak-anak seumurannya yang tengah asyik bermain namun tampaknya tak ada tempat untuk gadis kecil itu, semua menjauhinya. Perlahan kami memahami mengapa mereka berbuat demikian, nampaknya ada kisah kelam yang terjadi dalam hidup gadis kecil yang malang itu.
4 tahun berlalu semenjak peristiwa itu, hanya bisa berharap gadis kecil itu baik-baik saja dan mendapatkan kehidupan yg normal seperti gadis seusianya. Aamiin...

Instruct and Delight on the Movie


Dari dulu hingga saat ini, kegiatan menonton film adalah hal yang sangat menyenangkan. Karena dari film yang kita tonton ada banyak hal yang bisa kita dapat. Entah itu hanya sekedar hiburan atau bahkan pelajaran.

Sejatinya film adalah media hiburan tapi film yang baik atau karya apapun itu semestinya tidak hanya menyuguhkan hiburan semata namun yang paling penting adalah menyajikan tontonan yang mendidik. Seperti yang diungkapkan seorang filsuf terkenal bernama Horace bahwa karya sastra harus mengandung 2 unsur yaitu hiburan (delight) dan Pendidikan (Intruct).
Dalam hal ini, dan melalui media ini aku ingin berbagi pengalamanku tentang beberapa film yang menyajikan unsur pendidikan yang sangat bagus, terlebih untuk dunia pendidikan kita. Beberapa film ini sangat bagus dijadikan sebagai referensi bagi para pengajar (Guru) karena dalam kontennya dijelaskan bagaimana menjadi guru yang baik dan efektif dalam mengajar.
Okey deh...langsung saja yah....jreng jreng....

1. Miracle Worker

Image result for miracle worker movie
                                                                 amazon.com
Film ini diangkat dari kisah nyata, berkisah tentang seorang gadis cilik bernama Hellen Keller usianya sekitar sepuluh tahun. Dia memiliki keterbatasan fisik, dia tidak bisa melihat, tidak bisa bicara dan bahkan tidak bisa mendengar. Orang tua Hellen adalah tuan tanah yang sangat kaya dan juga dihormati dilingkungan rumahnya.

Mereka sudah berusaha mencari cara agar putri kecilnya bisa sembuh dan bahkan bisa mempelajari hal-hal yang biasa anak-anak normal lainnya lakukan. Mereka berusaha mencari guru dan akhirnya mereka bertemu dengan seorang wanita dari sebuah sekolah bernama The Perkins Institute for the blind. Wanita ini bernama Annie Sullivan, dia sengaja dikirim untuk menangani gadis cilik ini, dia adalah murid tercerdas sekolah tersebut yang dulu juga pernah buta.

Awalnya Mrs.Sullivan mengalami banyak sekali kesulitan dalam menangani Hellen, karena orangtua hellen yang sangat memanjakannya tidak bersedia dengan cara Mrs.Sullivan dalam mendidik hellen yang menurut mereka caranya terlalu keras. Selain itu Hellen juga sulit sekali diatur, tapi dengan kegigihan dan kerja keras serta kesabarannya akhirnya usahanya membuahkan hasil. Hellen bisa mengenal benda-benda disekelilingnya dan membaca dengan isyarat jari yang diajarkan Mrs.Sullivan kepadanya.

Film ini sangat bagus untuk ditonton oleh guru yang akan menghadapi anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam film ini ditekankan bahwa tidak ada yang tidak mungkin terjadi apabila semuanya dilakukan dengan usaha keras untuk mewujudkannya... siap-siap sediakan tisu guys... ^-^

2.   Front of the Class
wikimedia.org


Film ini berkisah tentang seorang anak laki-laki bernama Brad Cohen yang memiliki “Tourette Syndrome”. Dia sering diejek bahkan dimusuhi di sekolahnya karena sering sekali mengeluarkan suara-suara aneh dari mulutnya dan ia tidak bisa mengontrolnya. Tidak hanya teman-temannya tapi guru-gurunya juga meresa terganggu dengan keadaan Brad.

Dia harus berpindah-pindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya agar diterima dengan keadaannya tersebut. Ibunya adalah sosok pahlawan bagi Brad karena beliau yang selalu berjuang agar putranya bisa diterima disekolah biasa. Hal itu yang membuat Brad menjadi kuat dan pantang menyerah dan tidak lagi peduli dengan ejekan orang lain tentangnya.

Pada suatu ketika seorang kepala sekolah yang sangat bijak dan sangat baik hati menerima Brad disekolahnya. Dari peristiwa itu Brad terinspirasi bahwa kelak ketika ia dewasa ia akan menjadi seorang guru. Guru yang berdedikasi tinggi dan tulus dalam mendidik. Tapi ternyata tidak mudah bagi Brad menjadi seorang guru, sekolah manapun sulit menerima seorang guru yang memiliki “Tourette Syndrome”. Namun dengan usahanya yang gigih ia bisa meyakinkan sebuah sekolah bahwa ia bisa menjadi guru yang baik dan dicintai muridnya.

Film ini juga sangat mengharukan karena konfliknya sangat kompleks terutama berkaitan dengan hubungan Brad dan ayahnya yang tidak harmonis, juga kehidupan asmara Brad yang luarbiasa mengharukan.

3.   Dead Poet Society
                                                          
Film ini dulu aku tonton pertama kali saat Ospek jurusan. Film yang berkaitan erat dengan sastra dan bahasa. Berkisah tentang sebuah sekolah elite di Amerika yaitu akademi welton. Yang menjunjung tinggi kedisiplinan, kehormatan, dan prestasi. Tapi sayangnya sekolah ini terasa membosankan dan monoton untuk beberapa siswa. Hingga akhirnya datang seorang guru baru bernama John Keating yang juga alumni sekolah tersebut. Guru ini mengajar sastra, dia memiliki cara tersendiri dalam mengajar dan sangat berbeda dengan guru lainnya.

Dengan pola pengajaran Keating, pikiran anak-anak menjadi terbuka dan lebih kritis. Mereka bisa lebih mengekspresikan dirinya dan mengungkapkan pendapat. Mereka tidak lagi terkungkung dalam pemikiran sempit dan peraturan yang ada di sekolah tersebut yang membuat mereka merasa tertekan, terutama bagi Neil yang sangat tertekan dengan keinginan orang tuanya agar ia menjadi seorang dokter. Sementara dirinya ingin mengembangkan bakatnya dalam berakting, tapi orang tuanya tidak pernah mengijinkan Neil mewujudkan cita-citanya tersebut. Hingga akhirnya neil tewas bunuh diri. John Keating dianggap menyimpang dan menjadi penyebab pemberontakan anak-anak disekolah tersebut.

Film ini harus ditonton juga oleh orang tua agar tidak memaksakan keinginannya terhadap anak-anaknya sehingga mereka tidak lagi tertekan dalam menjalani kehidupannya.

4.  Dangerous mind
Image result for dangerous minds
https://s4.thcdn.com/productimg

Film ini berkisah tentang seorang wanita bernama Louanne johnson, seorang mantan marinir yang memutuskan untuk menjadi seorang guru B.inggris di Park mont high school. Mrs. John’s sangat bersemangat mengajar bahasa dan sastra kepada murid-muridnya, tapi sayangnya murid-murid dikelasnya adalah murid-murid yang sulit dikendalikan, dan banyak guru yang juga kesusahan dengan tingkah laku anak-anak tersebut. Mereka dianggap nakal dan bodoh oleh guru-guru lainnya sehingga terjadi diskriminasi disekolah tersebut. Murid-murid dikelasnya terdiri dari ras yang berbeda-beda, terlebih banyak yang memiliki latar belakang kehidupan yang keras.

Mrs.John berfikir dengan keras bagaimana caranya untuk membuat murid-muridnya mau belajar dan memperhatikannya dikelas. Perlahan dia menemukan cara untuk men stimulus murid-muridnya, dengan memberikan hadiah coklat atau apapun kepada anak-anak yang bisa menjawab pertanyaannya. Semakin hari anak-anak semakin tertantang ketika mrs.John memberikan tugas membacakan puisi dan akan membawa mereka naik roller coster jika mereka bisa melakukannya, dan dengan banyak lagi hadiah-hadiah yang ia tawarkan, tapi ia menegaskan bahwa tidak penting hadiah apa yang mereka terima karena ilmu yang mereka dapat itu merupakan hadiah terbesar untuk mereka.

Dari itulah mrs.John melihat bahwa murid-muridnya sebenarnya adalah anak-anak yang cerdas, dan mereka memiliki kesempatan dalam memperoleh pendidikan, tidak peduli apapun ras dan latar belakang kehidupan mereka.

Film ini bertambah menarik saat terjadi konflik pada diri siswa-siswanya seperti yang terjadi pada Durrel dan Lionel yang keluar dari sekolah karena ibunya menganggap mrs.John telah meracuni pikiran mereka dengan puisi dan impian tentang masa depan yang tidak realistis dengan kehidupan mereka. Begitu juga dengan masalah muridnya Emilio yang dituduh sebagai pengedar narkoba yang akhirnya ditemukan tidak bernyawa.

Peristiwa demi peristiwa itu membuat mrs.John menyerah dan berhenti mengajar, tapi murid-muridnya yang sangat mencintainya memintanya untuk kemnbali mengajar karena mereka sangat membutuhkan mrs.John. akhirnya dia bersedia kembali dan bersemangat untuk bersama-sama meewujudkan apa yang telah ia mulai.

Film ini sangat baik untuk ditonton oleh pengajar untuk mengetahui bagaimana cara mengajar anak-anak yang dianggap nakal. Dengan memahami dan mengenali setiap karakter anak.

5.  Laskar pelangi

Image result for laskar pelangi

wikimedia.org



Siapa yang tidak tahu film laskar pelangi? Film indonesia saat ini layak disejajarkan dengan film-film luar negri yang sudah saya bahas tadi. Film ini berkisah tentang perjuangan seorang guru bernama Muslimah. Ibu mus mendedikasikan hidupnya untuk mengajar anak-anak disebuah sekolah dasar yang sangat kecil di Belitung. Anak-anak yang berjumlah sepuluh oranng dengan karakter yang berbeda-beda ini membuat ibu mus bersemangat mengajar Meski tanpa harus dibayar. Karena beliau ikhlas untuk mendidik murid-muridnya yang sangat ia cintai. Meskipun film laskar pelangi tidak hanya fokus dengan cara ibu mus mengajar dan lebih fokus pada tokoh muridnya yang bernama ikal, lintang, dan mahar, tapi tetap saja ibu mus sangat inspiratif karena berkat beliaulah anak-anak tersebut bisa menjadi anak-anak yang berani dan berprestasi meski dengan banyaknya keterbatasan.

So guys. Inilah beberapa film yang menurutku layak dijadikan referensi bagi calon pendidik. Entah itu bagi siswa berkebutuhan khusus, siswa cerdas, atau siswa yang dianggap nakal sekalipun. Karena setiap anak memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan dan mempunyai hak yang sama untuk menggapai apa yang mereka cita-citakan.

Keep learning, improving, and be bright your future...!!!
Thanks for reading, and I am waiting for your advice... see you next time...!


^-^

Jumat, 20 Januari 2017

The Power of Writing




Menulis...
Dari kita SD bahkan TK pasti kita belajar menulis, dari sekedar huruf hingga menjadi kata, dari sebuah kata hingga menjadi kalimat,dari sebuah kalimat menjadi sebuah paragraf, dan dari beberapa paragraf terciptalah sebuah tulisan dengan banyak gagasan di dalamnya.
Katanya lidah itu lebih tajam daripada pedang. Tapi siapa sangka jika tulisan itu jauh lebih tajam dari lidah. Kenapa begitu?
Tulisan dalam sebuah artikel atau buku pasti menyampaikan sebuah atau banyak gagasan, dalam gagasan seorang penulis akan melihat suatu peristiwa dari sudut pandang sang penulis, entah itu karya fiksi maupun non fiksi. Dan hal itulah yang mempengaruhi pembaca, secara langsung atau tidak langsung tulisan tersebut akan mengubah persepsi pembaca.
Seseorang yang menulis hingga menghasilkan karya memiliki banyak potensi untuk melakukan banyak hal, bahkan hingga sang penulis meninggalpun tulisannya akan tetap dikenang dan itulah yang disebut sebagai eksistensi diri yang sebenarnya.
Sebagai contoh adalah sebuah buku yang berjudul “Habis gelap terbitlah terang” siapa yang tidak tahu judul buku tersebut? Sebuah buku berisi kumpulan surat dari curahan hati seorang wanita bernama Raden Ajeng Kartini yang disebut sebagai pahlawan dan namanya begitu harum dan terkenang hingga sekarang. Siapa sebenarnya beliau? Apakah beliau ikut berperang melawan penjajah? Apakah beliau pejuang yang gugur di medan perang? Tidak... tapi dari tulisan Raden ajeng kartini inilah namanya menjadi terkenal hingga sekarang. Tulisannya membangkitkan semangat wanita Indonesia, tulisannya mampu menginspirasi dan membuka banyak mata, tulisannya mampu menggerakkan tekad wanita Indonesia untuk bisa mendapatkan peran yang sama dan hak-haknya sebagai rakyat Indonesia.
Seseorang yang ahli dalam sebuah bidang jika tidak menghasilkan sebuah karya dalam bentuk tulisan maka tidak akan terlihat eksistensinya. Menulis dalam bentuk apapun adalah salah satu kontribusi seseorang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, tidak harus selalu sesuatu yang berkaitan dengan ilmiah bahkan karya-karya fiksipun akan menjadi media tersendiri bagi mereka yang ingin mengembangkan imajinasinya.
Menulis juga bisa menjadi terapi penghilang stres karena dengan menulis kita bisa mencurahkan segalanya, tengok saja media sosialmu sekarang pasti dipenuhi dengan postingan-postingan yang berisi tentang perasaan atau kegiatan teman-temanmu. Emosi yang meletup-letup apabila dikembangkan bisa menjadi sebuah karya yang tidak pernah kita bayangkan, asalkan masih dalam batasan-batasan tertentu yang tentunya tidak menyakiti perasaan orang lain dan juga tidak merugikan orang lain.
Terlalu panjang untuk dibahas tapi yang pasti menulis adalah media kita berbagi banyak informasi, dan kita harus bijak menuliskan hal-hal yang ingin kita tulis, karena ingat tulisanmu jauh lebih tajam dari lidahmu.
Akhirnya dengan media ini sayapun tergerak ingin berbagi banyak hal, pengalaman, perasaan, mimpi, cita-cita dan hal-hal yang saya suka. Semoga apa yang akan saya goreskan membawa makna dan manfaat untuk diri saya dan banyak orang.

Keep positive thingking and doing right now, satu langkah kecil yang akan membawa perubahan jauh lebih baik daripada langkah besar yang masih dalam angan.