Minggu, 29 April 2018

Lika liku persahabatan dunia maya

Hidup di zaman modern dengan tekhnologi yang canggih seperti saat ini sangat memudahkan kita untuk terhubung dengan dunia luar dan melakukan kegiatan apapun, misalnya saja jual beli online. Siapapun tidak perlu repot-repot harus datang ke mall atau toko untuk melakukan proses jual beli yang memakan waktu itu, cukup kamu mendownload salah satu aplikasi jual beli, mencari barang yang kamu inginkan, kamu pesan dan transfer pembayaran, akhirnya barang yang diinginkan sampai. Sama halnya dengan aplikasi jual beli, media sosial atau jejaring sosial yang memungkinkan pertemanan dengan orang-orang luar daerah bahkan luar negeri juga menjamur dan tak terhitung jumlahnya sekarang.

Siapapun pasti punya medsos, entah itu FB, Instagram, twitter dll. Hal itu memang wajar sebagai salah satu bentuk eksistensi atau aktualisasi diri ataupun  mungkin alasan lainnya. Memang menyenangkan bahkan sangat menyenangkan memiliki medsos yang membuat kita bisa terhubung dengan orang-orang yang jauh dari kita namun melalui medsos jarak itu terasa sangat dekat.

Kalian tentu punya cerita yang menarik   tentang persahabatan kalian dengan teman-teman yang baru kalian kenal melalui medsos yang kalian punya, begitu juga saya, dulu saya juga pengguna beberapa medsos yang sangat aktif namun karena beberapa alasan saya harus menutup akun tersebut. Cerita mengerikan tentang penipuan, pemerkosaan bahkan pembunuhan yang kalian dengar dari berita bisa terjadi karena sebuah perkenalan dari medsos tapi tak jarang juga berita bahagia seperti persahabatan, pernikahan atau bisnis yang sangat sukses juga bisa terjadi melalui medsos. Semuanya sangat tergantung dari kita sang pengguna medsos yang harus bijak dan berhati-hati menggunakannya, nah.. kali ini saya ingin sekali sharing beberapa pengalaman  unik dan tak terlupakan saya mengenai persahabatan di dunia maya.

Di masa kuliah untuk pertama kalinya saya mengenal facebook dan mungkin FB adalah medsos pertama saya, dari FB saya kembali terhubung dengan teman-teman SMP dan SMA bahkan mengenal teman-teman baru. Salah satunya teman baruku bernama 'Nikmah'
Excited.. mungkin itu kata yang dapat menggambarkan betapa senengnya saya bisa mengenalnya, dia berasal dari Gresik Jatim, orangnya menyenangkan dan suka berpetualang. Dia suka sekali memposting foto-foto liburannya di beberapa tempat, ya...sangat membuat iri, kami akhirnya mulai dekat karena beberapa alasan dan dia memberanikan diri untuk datang ke tempatku di Bandung untuk jalan-jalan. Katanya sudah lama dia ingin bisa berkunjung ke Bandung ditambah lagi ternyata dia percaya pada saya, akhirnya dia datang dan menginap 2 malam di asramaku yang sempit, haha.. maklum waktu itu saya memang tinggal di asrama khusus mahasiswa dengan penghuni 8 orang satu kamarnya. Saya mengajaknya ke alun-alun Bandung, ke gedung sate, jalan braga dan sekitarnya. Tidak hanya itu saya juga tidak menyangka pada akhirnya tiba giliran saya yang datang berkunjung ke tempatnya, ya... saya berkunjung ke Gresik belum lama ini waktu saya kursus di Kediri. Saya memberanikan diri pergi sendiri dari kediri ke gresik sekitar 3 jam perjalanannya menggunakan Bis, sampai di rumahnya saya disambut dengan baik oleh Bapak ibu beliau dan pertama kalinya bahkan saya mencoba makan Rawon masakan ibunya yang sangat enak, 2 malam menginap di rumahnya dan di ajak berkeliling kota Surabaya bersama satu orang temannya bernama 'Lina' pengalaman yang sangat menyenangkan bisa keliling kota Surabaya bersama kalian :D

Selain dengan Nikmah persahabatan dunia maya yang menjadi nyata dan menurutku sangat unik ini, ada seorang teman yang menurutku kisahnya sedikit aneh, namanya 'R' dia sering sekali ngechat tapi sering juga saya abaikan chatnya itu karena menurutku dia hanyalah orang iseng apalagi melihat keterangan profilnya yang tidak jelas, tapi tak lama kemudian dia ngechat lagi dan meminta bantuanku katanya dia hanya butuh teman untuk sharing masalah agama, akhirnya dari situ saya mengenalnya. Dia bercerita kalau kehidupannya sangat kelam, dulu dia seorang pencandu narkoba, sabu-sabu dan sejenisnya, masa-masa sekolahnya dihabiskan dengan tawuran dan hal-hal negatif lainnya, dan intinya dia ingin bertaubat. Pada mulanya saya ragu dengan cerita beliau karena sangat aneh sekali seseorang mau bercerita tentang kehidupan kelamnya pada seseorang yang baru saja dikenalnya lewat medsos. Tapi dia meyakinkanku untuk bertemu dengannya karena ternyata... dia tinggal di sebuah bedeng yang tak jauh dari kampusku dan dia tahu aku kuliah disana. Sangat mengejutkan memang.. dia yang saat itu berprofesi sebagai seorang kuli bangunan harus tinggal berpindah-pindah dari satu bedeng ke bedeng lain. Sebenarnya bukan tanpa alasan dia hidup merantau.. dia bilang dia sedang mencari Tuhan, yang tiba-tiba menuntunnya ke tempat itu, hmm.. aneh. Dia bercerita padaku bahwa keinginannya untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik sudah sering dia coba tetapi lingkungan baru yang dia tempati tidak kondusif bagi imannya yang masih tipis. Bagiku alasannya itu hanya dibuat-buat saja, karena ketika seseorang berniat taubat dengan sungguh-sungguh, maka Allah pasti akan menunjukkan jalannya, bagiku kak R hanya kurang berusaha dengan keras. Meski begitu sebenarnya kak R itu orang yang baik dan cerdas juga untuk beberapa topik pembicaraan dia sangat lancar menjelaskan beberapa hal.

Aku bersama dua orang temanku pergi menemuinya, ternyata dia memang seperti yang dia ceritakan, bekas tindik di telinganya, suaranya yang parau mungkin karena pengaruh rokok atau obat-obatan saya kurang mengerti yang pasti waktu itu saya hanya ingin memastikan bahwa sebenarnya dia bisa berubah jika sungguh-sungguh, dan satu hal... selama ini dia hanya butuh pedoman dan tak lain pedoman hidup itu adalah Al-qur'an dan hadist, sebuah al-qur'an kecil berwarna pink aku serahkan kepadanya sebagai sebuah pegangan hidup, bagiku tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik dan aku yakin kak R bisa melakukannya.
Setelah itu aku tak lagi menemuinya karena ternyata dia juga harus pindah tempat kerja di daerah lain. Lama tak terdengar kabarnya terakhir dia bercerita kalau sekarang dia sudah memulai hidupnya yang baru sebagai seorang guru ngaji di tempat kelahirannya di Palembang, tentu saja dia mampu karena sebelumnya kak R bercerita kalau dulu orangtuanya sempat memasukkannya ke pesantren. Alhamdulillah... sangat bahagia mendengarnya, ditambah lagi dia sudah berkeluarga sekarang.

Ada pengalaman menyenangkan dan unik namun ada juga pengalaman buruk, mungkin hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa pada akhirnya saya memutuskan untuk menutup akun-akun medsos saya.
Sebut saja namanya Em, dia salah satu teman dari luar negeri yang ku kenal. Awalnya pertemanan kami sangat baik, kami saling bercerita tentang negara kami masing-masing, dia juga bercerita tentang kultur dan budaya di negaranya bahkan sempat mengajari bahasa dari negaranya, saya tak perlu menyebutkan asal negaranya yang pasti dia berasal dari benua eropa, saya sangat excited awalnya karena dengan mengenal dia  dan chat dengannya cukup membantu melatih kemampuan bahasa Inggris saya, makin hari makin kenal karakter masing-masing dan em bilang dia suka dengan saya dan berniat datang ke Indonesia untuk bertemu dengan saya, mendengarnya saya sangat bahagia. Tapi... pada suatu hari tiba-tiba em memaksa saya untuk membuat video katanya dia ingin memperlihatkan saya ke keluarganya terutama ibunya yang penasaran dan ingin mengenal saya tapi saya menolaknya, dia terus memaksa dan memaksa tapi tetap saya tolak dan akhirnya saya abaikan chat dia. Hingga akhirnya dia bercerita tentang kehidupan dia yang sebenarnya, pergaulan liar dan sex bebas yang selama ini dia jalani, entah mengapa em harus menceritakan itu pada saya, mungkin dia ingin kembali mendapat perhatian, terus terang saya kaget mendengarnya karena sebelumnya yang saya tahu em adalah pemuda yang cukup religius, bahkan dia sempat bercerita bahwa dia tetap menjalankan ibadah puasa meski di negaranya bisa mencapai 16 jam waktu berpuasa setiap harinya karena memang di eropa cuacanya berbeda dengan di Indonesia. Pada akhirnya saya tahu kalau dia juga seorang penderita eksibisionisme karena beberapa kali dia meneror saya dengan kiriman foto bahkan video yang tak pantas. Saya takut, marah, jijik, sedih.. semuanya jadi satu. Saya memutuskan memblok akunnya, tapi dia masih meneror dengan akun-akun lainnya. Hingga akhirnya saya menutup akun Medsos saya karena saya tidak sanggup dan takut terjerumus.

Persahabatan dunia maya terkadang menyenangkan tapi tak jarang juga mengerikan, mungkin saya termasuk orang yang suka sekali berkenalan dengan orang-orang baru karena bisa mengenal berbagai macam karakter orang dan memahami bahwa setiap individu itu berbeda membuat saya sadar kalau dunia luar itu begitu luas. Terkadang mungkin saya terlampau asik dengan persahabatan dunia maya sehingga mengabaikan persahabatan di dunia nyata, itu juga salah satu alasan juga saya harus segera kembali menjalani persahabatan yang sesungguhnya di dunia nyata. Belum lagi akhir-akhir ini medsos isinya kebanyakan tentang prilaku anak-anak labil dan alay dengan postingannya yang bikin pusing kepala, ujaran kebencian, berita hoax dll semakin memantapkan diri saya bahwa saya harus berhenti. Hal itu bukan berarti saya anti medsos, karena tentu saja medsos juga banyak manfaatnya. Namun untuk saya sendiri untuk saat ini hanya ada WA,Line dan Blog ini sarana saya berbagi cerita dengan kalian, tidak menutup kemungkinan saya akan mengaktifkan kembali akun-akun medsos saya yang lainnya.
Sebenarnya masih banyak cerita dan pengalaman saya tentang lika liku persahabatan dunia maya ini namun jika diceritakan disini mungkin akan menjadi sebuah novel yang panjaaaang. Intinya saya hanya ingin berbagi pengalaman saja, tidak ada niat untuk menakut-nakuti, gaya-gayaan atau apapun.

Well... sekali lagi semuanya tergantung kita dalam menggunakan medsos dan memanfaatkannya. Karena seperti halnya pisau bisa dipakai untuk kebaikan atau juga hal-hal buruk. Tetap bijak memakainya itu adalah kuncinya. Kalau kalian punya cerita menarik dan ingin berbagi boleh silahkan di kolom komentar.
See you and stay healthy...
^^

Jumat, 27 April 2018

Definisi Cinta

Cinta...
Seperti sebuah lagu "hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga" sepenting itu maknanya sehingga diibaratkan bunga dalam sebuah taman. Cinta banyak versi dan ragamnya, setiap orang pasti memiliki definisi sendiri tentang cinta.

Duluuu sekali waktu seseorang mengungkapkan perasaan cintanya dengan lancar dan fasih dia menjelaskan makna cinta dari berbagai literatur yang dia baca, namun ketika saya bertanya "lantas... makna cinta menurut kakak sendiri apa?" dia terdiam lama dan mengatakan bahwa cinta yang sebenarnya adalah "ketika kelak kita menikah dan kau menjadi pendamping hidupku" wah...ternyata seperti itu cinta menurut beliau, bisa jadi memang jawabannya tepat. Ketika kita bertanya apa itu cinta pada seorang ibu tentu jawabannya adalah pengorbanan dan kasih sayang tulus untuk anak-anaknya, ketika kita bertanya cinta kepada seorang anak mungkin jawabannya adalah kasih sayang dari orangtuanya, ketika kita bertanya cinta kepada seorang pujangga dan penyair maka banyak kata-kata indah yang akan menggambarkan perasaan cinta. Tidak ada yang salah dengan jawaban-jawaban mereka karena secara umum cinta adalah kasih sayang tulus kita kepada seseorang, kepada Tuhan sebagai pencipta, kepada benda atau harta yang dimiliki.

"Jika cinta bertanya tentang cinta maka iman adalah jawabannya" entah dari mana kutipan itu tapi senantiasa terngiang di telinga dan seolah membentuk sebuah persepsi pada diri ini, persepsi yang membuat saya belajar bersabar dan percaya bahwa cinta yang sesungguhnya kelak akan saya dapati ketika Allah sudah mempertemukan saya dengan seseorang yang memang tepat menjadi pendamping hidup, seseorang yang akan menemani sebuah perjalanan panjang biduk rumah tangga, seseorang yang akan menjadi pembimbing dan pemimpin yang kelak akan terus bersama-sama menuju syurga.

Actually I am naive about love and so hard to getting over someone, that's part I hate to being myself.. itulah mengapa kegagalan dan kesedihan juga terluka berkepanjangan sering saya rasakan, karena bagi saya mencintai seseorang seharusnya mencintai sepenuh hati dan mau menerima bagaimanapun keadaannya tapi ternyata 100% saya salah. Cinta yang sebenarnya seharusnya didasarkan dan dilandasi atas kecintaan kita kepada Sang Pemilik Cinta sehingga ketika kelak kita kehilangan pun maka rasa ikhlas yang didapat bukan kecewa dan terluka.

Sampai saat ini saya masih terus bersabar dan menanti jawaban atas segala doa-doa panjang tentang pencarian dan penantian sebuah cinta yang hakiki yang kelak Allah hadiahkan untuk saya sebagai penyejuk dan pelengkap hidup, bukan lagi tentang cinta semu yang mendatangkan kecewa dan terluka. Aamiin...

Definisi Cinta

Cinta bukan hanya tentang kata, apalagi angka
Cinta terajut dalam rasa penuh makna
Cinta itu adam menantikan hawa
Cinta adalah serpihan beling kerinduan yang mengharap tuk dirangkai
Cinta itu adalah jalan terjal, berliku penuh rintangan
Kubisikkan cinta pada padang ilalang, ia hanya bergumam tanpa mampu mempuitiskan
Ku titipkan cinta pada awan hingga ia terurai bersama hujan
Namun cinta ternyata tak sanggup ku definisikan
Karena rautku yang tak kenal keagungan bahasa cinta...

Kehidupan Sosial antara Pencitraan atau Menjadi Diri Sendiri

Terdengar berat mungkin jika kali ini saya membahas tentang "Kehidupan Sosial"  tapi hal ini memang sangat menarik untuk dibahas, apalagi kita tidak bisa menutup mata jika sering sekali terjadi pergulatan bathin ketika kita dihadapkan dengan sesuatu yang menuntut sikap kita dan ketegasan kita namun terabaikan karena satu atau dua hal. Hakikatnya kita adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan, tempat kita bekerja, sekolah, kuliah ataupun lingkungan rumah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa pasti ada saja sesuatu hal yang menggugah diri dan seolah bertentangan dengan nurani. Lantas... bagaimana kita mesti menyikapinya?

Perlu kita sadari bahwa perbedaan adalah sebuah keniscayaan, yup.. tinggal bagaimana cara kita menyikapinya, terkadang ada yang hanya ikut-ikutan arus dan tidak berani mengungkapkan pendapatnya karena alasan tidak enak, takut dicemooh, takut dimusuhi atau takut dianggap berbeda. Yah.. menjadi berbeda terkadang menjadi hal yang sangat menakutkan untuk sebagian orang dan pada akhirnya mengesampingkan kata hati, itulah yang saya sebut pergulatan bathin.

Saya atau bahkan anda pasti pernah merasakan berada di tengah orang-orang 'bertopeng' lalu... dengan atau tidak sengaja kita ikut menjadi bagian 'genk bertopeng' tertawa, haha hihi di luar, bersikap akrab, namun membenci di dalam hati, bergosip dan bergunjing di belakang, sungguh memuakkan dan meletihkan.

Kadang saya hanya berfikir, kenapa kita tidak bersikap jujur setidaknya pada diri sendiri. Yah saya tau alasannya... 'Kehidupan sosial' seolah-olah menuntut kita menjadi orang-orang palsu demi sebuah 'pencitraan' atau kesan manis yang orang lain tunjukkan pada kita. Apakah hal itu sangat penting? Tentu saja sangat penting bagi mereka yang tidak memiliki kepercayaan diri. Ikut-ikutan menjadi satu-satunya senjata untuk mendapatkan perhatian dan kesan dari orang lain.

Menjadi diri sendiri bukan berarti kita menentang orang lain, menjadi diri sendiri bukan berarti membenci orang lain, menjadi diri sendiri adalah penghargaan diri kita terhadap apa yang kita miliki dan apa yang kita anggap benar. Resiko menjadi diri sendiri tentu ada... orang lain akan menganggap kita jujur dan bersikap apa adanya tanpa dibuat-buat atau sekedar ikut arus tapi tidak menutup kemungkinan juga mereka menganggap kita arogan, well... siapa yang butuh penilaian mereka ketika kita sudah berusaha jujur dengan diri sendiri? Perlu diingat bahwa disini saya tidak mengajarkan untuk bersikap frontal melainkan bersikap bijak sesuai dengan hatimu sendiri.

Kehidupan sosial bukan hanya tentang bagaimana kita berbaur dengan orang lain melainkan bagaimana kita membawa pengaruh positif dan menjadi diri sendiri di tengah orang-orang baik yang benar-benar tulus menerima kita dan percayalah ketika kita jujur dengan diri sendiri cinta yang tulus dari orang-orang sekitarpun akan kita tuai.

Terjebak di tengah-tengah lingkungan yang penuh intrik menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga, sehingga membuka mata saya bahwa dunia itu keras yah... saya mungkin bukan seseorang yang pandai menyembunyikan perasaan so... mundur dari lingkungan tersebut adalah hal paling bijak yang saya pilih, bukan saya takut dibenci atau menyerah menjadi diri sendiri tapi kata hati mengatakan "tidak perlu memaksakan diri untuk hal yang kamu anggap sia-sia".

Well... apapun pilihanmu, menjadi manusia bertopeng atau menjadi diri sendiri di tengah kehidupan sosial adalah hak mu sendiri yang orang lain akan sadari suatu hari nanti.

Cheer up and stay positive...!!!

Kamis, 12 April 2018

Merayakan kehilangan

Tak ada kata, tak ada makna seolah ada sesuatu yg lenyap dari diri. Kehilangan seseorang yg amat berarti bagi hidup kita adalah pukulan telak yang teramat, dia yang terbiasa memberi warna, berbagi cerita, berbagi motivasi dan semangat tiba-tiba harus pergi. Kehilangan... mengapa harus ada kata itu? Sunyi dan sendiri adalah perasaan yang mewakili, kehilangan... mengapa begitu menyakitkan dan terasa pedih, padahal hakikatnya dia bukan milik kita, hakikatnya dia hanyalah makhluk yang bisa datang dan kembali, tapi entah mengapa rasa sesak itu tetap ada. Apakah kita terlampau mencinta? Sehingga kehilangan seolah tak ada obatnya..
Kehilangan.. berbeda jika dia tak bermakna, maka duka tak mungkin ada, maka sesak tak akan terasa, maka lirih tak akan tercipta..
Merayakan kehilangan adalah belajar menjadi ikhlas, belajar menerima kenyataan, belajar merelakan bahwa yg tercinta tak selamanya harus bersama.
Kehilangan adalah hal tersulit yg pernah menimpa sekaligus hal terbaik yg harus aku terima sebagai pelajaran yg sangat berharga bahwa ternyata kita bukan siapa-siapa sehingga tak berhak memiliki apa-apa dan tak pantas mengharapkan keabadian tercipta. Kehilangan membuat kita sadar untuk menjaga yg saat ini ada, menghargai yg kita miliki dan siap saat waktu bersama terhenti karena harus kembali pada yg lebih berhak memiliki.

Jumat, 06 April 2018

Pengalaman Kursus Bahasa Jepang dan Bahasa Korea di WTC Pare-Kediri

こんにちわ
(Konnichiwa)

Seperti yg saya katakan di artikel saya yg sebelumnya, bahwa kali ini saya akan menulis pengalaman saya kursus bahasa Jepang dan bahasa Korea untuk pertama kalinya di lembaga kursus yg sama di WTC.
Oya kalian harus tahu bahwa tidak semua lembaga kursus di pare memiliki fasilitas yg memadai seperti expektasi saya sebelumnya, karena memang kebanyakan adalah lembaga2 kursus kecil jadi ruangan kelasnya pun kecil dengan tempat duduk seadanya atau tanpa meja tulis, ada juga ruang kelas yang lesehan duduk di atas karpet dengan meja tulis kecil. Setiap lembaga memiliki fasilitas ruang belajar/kelas yg berbeda2. Well.. sebisa mungkin kita fokus dan belajar sungguh2.
Untuk WTC
Link nya di bawah ini:

www.paketkampunginggris.com atau http://info-wtc.tripod.com

Pertama yang akan saya bahas adalah kursus bahasa jepang, pada saat saya memutuskan untuk berangkat ke Pare dan ingin mengambil 2 bahasa yg sangat baru saya pelajari jujur saya excited sekali karena dari dulu saya sangat suka bahasa Jepang, mungkin kebanyakan yang belajar bahasa jepang juga sama mereka suka bahasa jepang karena juga suka dengan anime atau juga budaya jepang lainnya. Saya ingat waktu dulu bekerja di sebuah perusahaan swasta bertemu dengan orang2 Jepang yang saya rasa mereka lumayan ramah karena pada saat berpapasan dia tersenyum dan berkata 'good morning' pada saat itu saya ingin sekali membalas 'ohayoo gozaimasu' karena memang pada saat itu hanya kata itu yg saya tahu tapi karena tidak pede akhirnya saya hanya bisa membalas 'good morning'.
Bahasa jepang menurut saya sangat unik, dengan intonasi nada yg khas dan tegas mengesankan bahwa mereka orang jepang adalah orang yg tegas dan yg pasti disiplin. Awal belajar bahasa jepang kami belajar dr basic sekali, mengenal greeting, KoSoADo, mengenal huruf2nya (hiragana, katakana, dan sedikit kanji) dll. ada 2 sensei kami di WTC, yaitu sensei kukuh & sensei ardi, keduanya memiliki cara mengajar yg berbeda, tapi sama2 sistematis karena memang ada buku panduannya. Di kelas yg pertama ada 6 orang (saya, nina,muna,azmi,jining dan fauzi) kami berenam sama2 belajar dr nol dan belajar dgn sensei kukuh, kalau yang saya lihat dan saya perhatikan. Sensei kukuh itu selain pinter bahasa jepangnya karena beliau memang pernah dapat beasiswa dan bekerja di Jepang beliau juga wawasannya sangat luas, bisa dilihat dari cara sensei kukuh yg suka sekali bercerita dan ngobrol banyak hal di sela2 mengajar, terutama cerita tentang sejarah jepang, kebudayaan jepang bahkan sesekali menebak karakter kami, dan muna yg paling semangat minta diramal, wkwkwk.. upss...

Selanjutnya, saya ikut kelas ke 2 sebenarnya saya dan nina gabung dengan anak2 yg masuk di tanggal 10 Oktober, disana ada 10 murid selain kami berdua (Umar,alvian,brilian,sofan,bang abdul, naya, tiara,lisa, icha) lumayan penuh kelasnya, dan tentu saja mereka datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, kami belajar bersama sensei ardi yang menurut saya beliau sangat teliti karena setiap pertemuan pasti kami harus mempraktekkan langsung di depan kelas. Anak2 di kelas ini sebagian sudah ada yg mengenal huruf2 hiragana& katakana karena di sekolahnya pernah belajar bahasa jepang. Kelas kami yang awalnya penuh inipun perlahan tiap hari selalu berkurang jumlahnya, karena mungkin ada yg memutuskan untuk tidak melanjutkan kursus disebabkan kesibukannya atau alasan lainnya , dan akhirnya di bulan kedua yang tersisa hanya tinggal 3 orang saja yaitu saya, umar dan fauzi itupun mereka berdua jarang datang. Alesannya macem2 yah begitulah umar dan fauzi ^-^. Hihi..

Yang kedua, pengalaman saya belajar bahasa korea, jujur sejujur jujurnya belajar bahasa korea itu tidak semudah kelihatannya karena huruf2nya buat saya bingung padahal cuma 40 huruf apalagi saya baru belajar bahasa korea. Siapa sih yang ga tahu drama korea? Yah..itu salah satu motivasi saya belajar bahasa korea karena saya suka drama korea, bukan karena itu saja sih, tapi dilain sisi saya juga ingin bekerja di perusahaan korea. Teman2 di kelas korea sangat menarik, unik, apalagi kebanyakan fans KPop yg haduuuh berisik, wkwkwk...
Di kelas bulan pertama ada (saya, sofi, vio, muna, galang, lisa, rizik,  bara, johan menyusul fika, ria, Lim, nimas dan novi di bulan kedua) maaf yg tidak kesebut lupa soalnya memang lumayan rame di kelas korea ini dan pada mulanya sistemnya juga masih berantakan, jadi yang masuk tgl 25 dan yg tgl 10 digabung, tidak seperti di kelas jepang yang terpisah kelasnya. Tapi positifnya adalah kami jadi banyak teman baru.
Di bulan pertama yang mengajar adalah Saem Nur, beliau ini menurut saya kurang sistematis cara mengajarnya karena suka sekali mengulang-ulang kembali pelajaran di hari sebelumnya, tapi tetap menyenangkan karena ada saja cerita pengalaman beliau selama 8 tahun kerja di Korea. Untuk bulan kedua ada Saem kami yg cantik dan masih muda sekali namanya Saem Rini, menyenangkan belajar dengan beliau karena cara mengajarnya tidak kaku, kadang memperdengarkan lagu2 korea, atau membuat games2 yg seru sehingga kelas kami jadi sangat hidup apalagi dengan keberadaan temanku yg sangat alay si galang, sofi, dan vio yang tak jarang membuat gelak tawa di kelas kami.

Kebanyakan dari kami yang kursus bahasa jepang ataupun korea tujuannya adalah ingin menempuh pendidikan disana atau juga ingin bekerja disana, setelah mengetahui bahwa ternyata banyak cara untuk bisa kerja di korea atau jepang saya pun jadi tertarik dan kembali membuka mata saya bahwa tidak selamanya kerja di luar negeri sebagai TKI itu negatif, bahkan merekapun bisa sangat sukses disana. Contohnya yenni kim, dia TKW yg sudah bertahun2 kerja di korea pada akhirnya menjadi artis dan ikut berperan di beberapa drama korea. Well.. tentu saja jika ingin bekerja di luar negeri kita mesti melakukannya dengan cara yg Legal dan mesti dibekali bahasanya terlebih dahulu karena itulah hal yg sangat urgent untuk kita hidup di negeri orang.

Well... itulah pengalaman saya belajar bahasa korea dan bahasa jepang, sampai saat inipun saya masih terus belajar...
Keep learning more guys..

열심히 공부해요

화이팅 💪

Kamis, 05 April 2018

Pengalaman luar biasa di Kampung Inggris Pare-Kediri

안녕하세요
Annyeonghaseyo....

어떻게 지내세요?
Uda lama banget saya ga pernah nulis lagi di blog ini, rindu sekali ingin membagikan pengalaman-pengalaman saya yang terjadi beberapa bulan ini.
Tanggal 24 September 2017 saya berangkat ke Pare-Kediri (kampung Inggris) dan kembali tanggal 21 Desember. Kurang lebih 3 bulan disana.
Meski hanya 3 bulan tapi pengalaman, ilmu, cerita yg saya dapat dan saya bawa pulang sangaaaatttt banyak. Bukan hanya ilmu yg saya dapat karena saya ambil kursus bahasa disana, tapi juga pengalaman yang sangat mengesankan dan tidak terlupakan banyak terjadi disana... dan pada akhirnya saya tidak sabar untuk berbagi cerita dengan kalian. :D
3 bulan di Kampung Inggris saya tidak mengambil kursus bahasa Inggris seperti seharusnya, melainkan bahasa Jepang dan bahasa Korea. Awalnya saya tidak tahu kalau disana  juga ada kursus bahasa lain selain bahasa inggris tapi ternyata setelah saya mencari info di internet saya menemukan beberapa fakta bahwa disana juga ada beberapa lembaga kursus untuk bahasa asing selain bahasa Inggris, antara lain bahasa jepang, bahasa korea, bahasa mandarin, bahasa arab, bahasa jerman dan yang lainnya.
Dari masa saya kuliah saya sudah sangat mengenal nama 'Kampung Inggris' karena beberapa teman saya juga sudah banyak yang ambil kursus disana yang pastinya mereka mengambil kursus bahasa Inggris. Dari cerita teman2 saya itupun saya sangat tertarik dan ingin sekali berkunjung kesana, namun pada saat itu belum ada kesempatan datang kepada saya, hingga akhirnya saya lulus kuliah, bekerja, hingga berhenti bekerja dan memutuskan untuk datang ke kampung Inggris.
Ketertarikan saya pada kampung Inggris dari masa kuliah itu tidak luntur karena saya sangat penasaran, takjub dan juga bertanya-tanya mengapa bisa sebuah kampung atau lebih tepatnya sebuah kecamatan di daerah Jawa timur sana memiliki sistem wisata edukasi yang mengangkat bahasa asing sebagai daya tariknya. Hal itu membuat saya berfikir bahwa Pare memiliki daya tarik dan potensi yg luar biasa tentunya karena yg mereka tawarkan bukan hanya sekedar menjual nama 'kampung inggris' itu sendiri melainkan segala aspek yang ada disana seperti wisata sejarah dengan banyaknya situs2 candi, atau juga budaya2 disana dan banyak hal lainnya. Terbukti disana saya bertemu dengan banyak teman-teman dari seluruh Indonesia, ada dr Makasar, Gorontalo, Kutai, Jakarta, bogor, jepara, palembang, Ponorogo, Maluku, Papua dll.
Yang paling luarbiasa disana ada lebih dari 100 lembaga kursus bahasa dengan kualifikasinya masing2. So.. buat kalian yang mau ambil kursus harus mencari tahu dulu lembaga kursus yang sesuai dengan yang kalian inginkan, jika kalian ingin fokus pada grammer atau speaking  saja maka ada beberapa lembaga yang benar2 fokus dengan itu, atau mungkin ingin belajar bahasa inggris dari nol juga ada lembaga yang khusus dengan hal itu. Namun jika kalian juga ingin ambil kursus bahasa jepang dan bahasa korea seperti yang saya lakukan maka ada pula  beberapa lembaga kursusnya sendiri, kalau saya mengambil kursus di lembaga WTC di jalan anyelir no.11, bisa lihat link nya disini:
www.paketkampunginggris.com atau http://info-wtc.tripod.com

Harga yang ditawarkan setiap lembaga kursus pun cukup beragam, dengan tenggang waktu yg beragam pula, ada yg menawarkan paket 2 minggu, 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan ada juga yang sampai 6 bulan. Well... semuanya tergantung kebutuhan kalian mau berapapun waktu yang kalian butuhkan. Kalau untuk saya sendiri jujur saya betah tinggal disana, entah karena lingkungannya memang sangat kondusif untuk belajar ataupun juga memang karena punya banyak teman baru disana tapi yang pasti kampung inggris layak menjadi destinasi wisata bagi kalian yang tidak hanya mencari tempat berlibur tapi juga untuk belajar. Untuk biaya hidup disana juga beragam tergantung pola makan kita dan pinter2nya kita nyari tempat makan murah.
Oya satu hal lagi yang penting, bahwa disana kalian harus pinter2 nyari kosan karena disana juga banyak tempat kos yang menawarkan banyak fasilitas dengan harga yang beragam pula tentunya, tapi jika ingin sekalian ikut camp pun juga bagus karena di dalam camp kalian diwajibkan menggunakan bahasa inggris sehingga sekalian melatih kemampuan bahasa kalian pula. Btw  kampung inggris tidak sesuai dengan apa yg saya bayangkan. Pertama kata 'Kampung' sepertinya tidak sesuai dengan keadaan disana karena ternyata Pare sendiri adalah sebuah kecamatan yang dilalui jalan besar penghubung kota, jadi tidak kampung-kampung banget seperti yang saya bayangkan awalnya. Kedua 'Inggris' saya membayangkan penduduk atau masyarakat disana akan berkomunikasi menggunakan bahasa inggris tapi kenyataannya saya malah banyak mendengar bahasa Jawa lol. Anyway semua itu semakin membuka mata saya bahwa 'branding' itu perlu dan luar biasa efeknya.
Oke deh sampai disini dulu, untuk selanjutnya saya akan membahas pengalaman kursus bahasa jepang dan bahasa korea serta pengamatan saya tentang tipe2 anak2 yang kursus di kampung Inggris.

じゃあね
^^