Sabtu, 26 Oktober 2019

Stop bullying, stop body shaming !!!

Bullying, perkusi, body shaming, apapun bentuknya secara verbal maupun fisik yang menyakiti hati dan tubuh seseorang adalah hal yang tidak dibenarkan.

Pernahkah kalian berfikir bahwa prilaku bullying itu begitu membekas di jiwa seseorang? korban bullying yang memendam emosinya bertahun-tahun akan membuatnya menjadi lebih terluka dan sulit disembuhkan.

Merasa tidak berarti, depresi dan bahkan bunuh diri adalah akibat yang ditimbulkan dari bullying, so please bijaklah berkata-kata, bijaklah berprilaku, di media sosial maupun di dunia nyata.

Sudah banyak sekali korban berjatuhan yang ditimbulkan dari bullying ini, apa sih gunanya kita melakukan bullying? Merasa hebat? Merasa berani? No... it's big wrong.. Kalian tidak pernah tahu apa akibat terburuk yang kalian timbulkan dari bullying tersebut.

Kenapa aku membahas soal bullying? Karena aku juga pernah menjadi korban bullying dan body shaming, bukan sekali atau dua kali tapi sudah sering sekali terjadi, so.. di media ini aku ingin sekali sharing pengalaman aku dan cara mengatasinya agar tidak ada lagi korban body shaming atau pelaku body shaming yang sejujurnya sangat menyakiti kami para korban. Meskipun mereka membela diri dengan berkata, "ah.. itu kan cuma becanda, kok gitu aja baperan sih.." itu salah besar, becanda itu adalah hal yang menyenangkan sementara body shaming itu menyakitkan, dimana kita merasa dipermalukan, dianggap tidak pantas, diremehkan atau bahkan dianggap tidak normal.

Dulu waktu SMP aku masih sangat ingat dimana aku merasa sangat diremehkan oleh teman satu kelas yang jelas-jelas membully di depan banyak orang, waktu itu di kelas 3 aku berhasil masuk kelas unggulan yang terdiri dari anak-anak yang di kelas sebelumnya masuk peringkat 5 besar, dia yang merasa sangat pintar mengatakan, "paling juga si dia bakalan dipindahkan ke kelas biasa nanti di semester 2" dia mengatakan dengan menunjuk aku seolah-olah aku tidak layak masuk kelas unggulan, jujur itu kata-kata yang bagiku sangat menyakitkan karena meremehkan kemampuanku saat itu, tapu aku bersyukur dengan kata-katanya aku jadi terpacu untuk mempertahankan nilai dan masih bisa bersaing di kelas unggulan.

Waktu SMA alhamdulillah aku tidak pernah mengalami hal buruk karena disana aku merasa mendapatkan panggungku, menjadi siswa yang aktif dengan segudang kegiatan sekolah dan ekstrakurikuler hampir tak ku temui prilaku bullying.

Di masa kuliah adalah masa-masa yang berat untukku, jujur memang kendala bahasa daerah yaitu bahasa sunda yang belum terlalu aku pahami waktu itu membuat aku menjadi pribadi yang agak pendiam dan pemalu karena merasa berbeda, namun lama-kelamaan aku bisa berbaur dengan mereka, tapi ada saja yang tidak suka dan body shaming itu benar-benar aku dapatkan di dunia kampus ini. "Idih.. pakainnya kok itu-itu aja sih, idih gayanya norak.." itu salah satu komentar dari teman kelasku yang memang sangat terkenal fashionable so.. aku tidak terlalu memikirkannya, karena aku juga sadar bahwa aku memang terlahir dari keluarga yang sangat sederhana yang tidak bisa mengikuti trend berpakean seperti yang ia kenakan.

Selanjutnya waktu itu ada penampilan teater, semua orang memakai kostum dan dandanan yang berbeda untuk menunjang penampilan kami, lalu dia berseloroh, "meski didandanin gimana juga kamu ga cantik, cuma ketolong sama mata kamu yg bagus, uda ga usah dandan percuma.." jujur mendengar itu aku menjadi ga percaya diri, bertanya-tanya, apa benar aku tidak cantik, apa benar aku tidak pantas berdandan. Tidak tahu mengapa perasaanku sangat sedih dikatakan tidak cantik dan jujur itu membekas di hati, selalu merasa tidak cantik dan tidak percaya diri meskipun teman-teman lain mengatakan yang sebaliknya. Bahkan sampai saat ini aku selalu merasa tidak cantik dan itu membuatku jauh dari kata percaya diri.

Di dunia sekolah maupun kuliah aku tidak pernah membalas atau menjawab bullying itu, hanya bisa ku pendam sendiri, namun ketika sudah memasuki dunia kerja, aku tahu apa yg harus aku lakukan. Ya... menjawab dan membela diri !

Salah seorang teman kantorku mengatakan dengan entengnya, "may.. kamu kurus banget, ga pernah makan ya? Penyakitan ya?" Masyallah.. banyak sekali kata-kata body shaming yang aku terima darinya, aku tahu mengapa dia mengatakan hal itu, karena dia over weight ! Belakangan aku tahu kalau dia mati-matian melakukan diet. Ada beberapa juga orang yang mengatakan hal yg sama, dan aku menjawab dengan pasti "iya aku memang kurus, terus kenapa? Kamu mau kasih aku makan?" Seketika mereka akan bungkam dengan sendirinya dan tidak lagi mengatakan hal itu.

Mengapa orang-orang sering sekali mempermasalahkan bentuk tubuh seseorang? Tinggi, pendek, kurus, gendut apa yang salah dengan itu, this is my body so what your bisniss? Aku tidak pernah mengerti, disaat orang lain begitu ketat melakukan diet lalu mengapa ia membully orang yang sudah kurus dan susah menaikkan berat badan. Kalian tahu kenapa? Iri, dengki adalah jawabannya. Meski aku juga sedih dan berusaha melakukan apapun untuk menaikkan berat badan tapi pada akhirnya aku sadar bahwa aku harus mencintai apapun dan bagaimanapun kondisi tubuh kita.

Penerimaan dan penghargaan bagi tubuh kita sendiri adalah kunci yang utama untuk menghalau segala bentuk body shaming yang mereka lontarkan, jika kita sudah menerima, sudah mencintai bagaimanapun fisik kita, entah mereka bilang jelek, kurus, pasti kita bisa menjadi diri sendiri dan tidak lagi terpengaruh dengan perkataan-perkataan mereka.

Berat memang menghadapi bullying dan body shaming but well.. this is our body so just loving what we have. Setiap orang boleh mengatakan apapun tapi kita lebih mengetahui potensi diri kita sendiri.
So.. kenali, hargai dan cintai diri sendiri maka kita tidak akan pernah terpengaruh dengan perkataan-perkataan mereka, dan sekarang aku tidak lagi mendengarkan perkataan-perkataan mereka karena aku sadar menjadi cantik itu tidak hanya dari bentuk wajah, tidak hanya diukur dari bentuk tubuh yang ideal tapi prilaku, kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual adalah lebih utama dari apapun.

Thanks buat kalian yang uda baca sharing pengalaman aku, perasaanku jadi sangat lega...
Ga apa-apa dibilang ga cantik sama satu dua orang tapi bagi orang tuaku aku adalah anak yang paling cantik, :D
Hehehe...
Love you all...

Rabu, 12 Juni 2019

Dear my future husband

Dear my future husband,
(I write this letter for tell you what I wish and what I want to do with you)

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamua'laikum calon imamku yg entah ada dimana saat ini, apa kabarmu? Aku harap kau baik2 saja disana..

Hay.. aku rindu, sangat rindu untuk bertemu, aku tahu saat ini mungkin kita belum dipertemukan untuk satu dua hal alasan. Bisa jadi Allah belum mempertemukan kita karena kita harus saling memperbaiki diri agar sama2 pantas dan layak ketika bersanding nanti. Ketika harus menjalani hari2 bersama, hari2 yg tidak hanya indah tapi juga pasti banyak cobaan, halangan dan rintangan yg akan silih berganti datang menghampiri hari2 kita, itulah sebabnya kita masih diberikan kesempatan untuk terus memperbaiki diri karena saat kelak  kita sudah melangkah bersama dalam ikatan suci pernikahan maka itulah awal perjuangan kita, awal dibukanya gerbang dunia yg baru sehingga kita harus benar2 mempersiapkannya lahir maupun bathin, jiwa dan raga, karena aku atau kau pasti menginginkan pernikahan yg akan selalu dipenuhi keberkahan.

Dear calon suamiku, maafkan aku.. jika nanti kelakuanku, sikapku terkadang membuatmu marah atau kecewa, aku harap kau tak meninggalkanku, aku ingin engkau menegurku, menasehatiku dgn lembut aku yakin akan mengerti jika kau melakukannya. Jangan diamkan aku jika terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat karena itu akan membuatku sedih, cukup jelaskan apa yg menurutmu baik aku akan mempertimbangkannya.

Dear calon suamiku, maafkan aku jika nanti masakanku tak seenak masakan ibumu, tapi aku pastikan apa yg kumasak dan ku hidangkan untukmu adalah masakan yg ku buat dgn penuh cinta, yg ku jamin kebersihannya dan kelak semoga aku bisa memasak masakan kesukaanmu.

Dear calon suamiku, jangan bosan dengan sikapku yg manja dan tak bisa jauh darimu, atau kesal dgn sikap cemburuanku karena beginilah aku adanya. Bukan aku tak bisa menjadi wanita yg mandiri tapi aku hanya ingin menciptakan suasana romantis dan harmonis,hehe...

Dear calon suamiku, kelak ketika keluarga kecil kita dikarunia Allah keturunan, anak2 yg soleh solehah maka aku ingin mendidik mereka dgn penuh kasih sayang, mengajarkan agama sejak mereka bahkan di dalam rahimku, mengajarkan ngaji dan sholat sejak kanak2 dgn penuh kelembutan, aku tidak ingin anak2ku mendapatkan perlakuan kasar tidak juga terlalu menjadi anak yg manja, bagiku mendidik dgn penuh kelembutan dan kasih sayang akan membentuk karakter mereka, sehingga kelak mereka akan tumbuh menjadi anak2 yg baik akhlaknya, cerdas dan kuat imannya. Aku tidak akan pernah dan tidak rela menitipkan anakku pada siapapun karena aku yg akan menjadi madrasah pertama bagi mereka.

Dear calon imamku, jangan pernah memberikan nafkah yg tidak halal untuk keluarga kecil kita, karena makanan yg di dapat dgn cara yg tidak halal akan mendatangkan mudharat dan tidak akan ada keberkahan di dalamnya, aku tidak rela jika anak2 kita memakannya..
aku akan mensyukuri setiap suap demi suap makanan yg engkau dapat dgn cara halal sekecil apapun itu.

Dear calon imamku, segeralah jemput aku dgn memohon petunjuk dr-Nya, minta restu orang tuamu terlebih dahulu karena dr merekalah keberkahan sebuah pernikahan akan kita dapatkan.
Dear calon suamiku, sudah dulu ya.. semoga Allah mendengar doa2 kita sehingga kerinduan kita untuk beribadah, kerinduan kita untuk menggenapkan separuh agama segera terwujud.
Aamiin ya robbal alamiin..

Assalamu'alaikum wr wb,
Salam manis dr calon istrimu tercinta
^^