Jumat, 29 Juni 2018

Berhentilah bertanya dan mengintimidasi!!!

Pada dasarnya manusia terlahir ke dunia dengan banyak keinginan dan harapan, antara lain mengarungi semua fase kehidupan dengan lancar, menjadi seorang anak, sekolah, kuliah, kerja, menikah, punya anak, punya cucu dan meninggal. Yah..itulah fase kehidupan secara umum yang seolah menjadi patokan kehidupan di dunia ini. Tapi perlu kita ingat bahwa setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing, sudah diatur oleh Sang penulis skenario kehidupan, bahkan ketika sebelum kita terlahir ke dunia ini pun sudah tertulis segala ketetapan takdirnya di Lauhul mahfuz. Fase yang dijalanipun akan berbeda, lantas mengapa orang-orang senang sekali bertanya atau menanyakan hal-hal yang sebenarnya kita tidak punya kuasa untuk menjawabnya, seperti kapan menikah? Kapan punya anak? Kapan punya cucu?Atau kapan mati mungkin???

Terkadang kalian tidak sadar bahwa pertanyaan-pertanyaan semacam itu sebenarnya mengusik hati bahkan terkesan mengintimidasi walaupun sebenarnya niat kalian hanya bercanda atau apapun itu, tapi yang pasti perlu diingat bahwa setiap orang menginginkan segala hal berjalan dengan lancar dan sesuai dengan keinginannya, tapi mungkin kalian tidak pernah tahu bagaimana cerita hidup mereka, apa yang mereka alami, apa yang mereka rasakan apa yang sedang mereka perjuangkan dan apa yang ingin mereka jalani.

Seorang teman pernah bercerita bahwa dia sempat putus asa dan mengurung diri di kamar hanya karena takut dengan pertanyaan-pertanyaan semacam itu dari orang-orang di sekitarnya, social judgement yang mengerikan memberikan dampak buruk kepada seseorang secara langsung maupun tidak langsung. Ketika seorang wanita mempunyai usia di atas 25 tahun dan belum menikah seolah social judgment dan stigma negative sering sekali terngiang-ngiang dan membuat depresi seperti enggan bergaul dengan orang-orang di sekitar sehingga memilih mengurung diri dan memilih tidak datang ketika ada acara keluarga bahkan.

Mulai sekarang cobalah untuk tidak lagi mengusik kami atau mereka dengan pertanyaan-pertanyaan semacam itu kecuali kalian mempunyai solusinya, kecuali kalian mau membantu. Well.. selagi niatnya baik dan disampaikan dengan cara yang santun saya yakin merekapun akan menerimanya. So... ingatlah baik-baik, bahwa kami pun juga ingin bahagia tetapi tidak semua kebahagiaan itu mudah diraih dan tidak sama standarnya dengan kebahagiaan yang kalian raih. Kami mencoba untuk mensyukuri segala apa yang sudah Allah beri, so... jangan membuat kami meratapi apa yang belum kami raih karena segala hal yang terjadi sudah ada ketetapannya, sudah ada takarannya, sudah ada waktunya dan kami percaya bahwa Allah SWT punya rencana yang jauh lebih indah ketika kita senantiasa bersyukur dan bersabar atas segala kehendak-Nya.

Cheer up and stay positif....!

^^

Selasa, 19 Juni 2018

Angel : Fenomena masa kini (sebuah tokoh dalam kabaret)

3 syawal 1439 H adalah hari dimana halal bihalal diadakan di desaku, di hari itu dari kepala desa hingga seluruh masyarakat desa berkumpul di satu tempat untuk melakukan sebuah acara halal bihalal yang rutin di adakan setiap tahunnya.

Acara halal bihalal sudah menjadi tradisi yang mempersatukan seluruh masyarakat desa karena banyak acara menarik yang sudah disiapkan panitia, dari mengundang ustad atau penceramah kondang juga tak lupa masyarakat disuguhkan banyak hiburan seperti marawis, qosidah, nasyid, kabaret (sejenis drama) dan yang paling ditunggu adalah doorprize tentu saja siapapun mendapatkan kesempatan untuk memperoleh bingkisan menarik yang juga sudah dipersiapkan oleh panitia.

Sebenarnya bukan masalah apapun hiburan yang ditampilkan dan yang dipersiapkan panitia karena esensi dari acara halal bihalal tersebut adalah untuk bersilaturahmi, mempertemukan dan mempersatukan penduduk desa dalam satu tempat yang mungkin sangat sulit dilaksanakan di waktu yang lain.

Bagiku ada yang berbeda acara halal bihalal tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, karena tahun ini aku diberikan kesempatan oleh anak-anak teater desaku untuk ikut serta berperan dalam pementasan kabaret. Hal itu adalah pengalaman yang sangat luarbiasa menarik, kenapa menarik? Karena seni drama kabaret baru pertama kalinya aku mainkan, sebelumnya aku sudah sering bermain drama bahkan semenjak SD hingga kuliah seni drama  sudah sering aku mainkan tetapi untuk kabaret rasanya itu adalah hal baru yang sudah semestinya tidak akan aku tolak tawaran tersebut.

Dan akhirnya, malam itu kami tampil dengan persiapan yang ada, beberapa malam menyiapkan recording dan pendalaman karakter, bagiku tidak terlalu sulit karena aku hanya muncul satu kali di panggung dengan dialog yang sangat sedikit jadi tidak terlalu khawatir harus tampil di depan masyarakat desa, hehee...

Oya, karakter yang aku mainkan adalah 'Angel' seorang gadis desa yang cantik dan terkenal di seluruh desa yang juga seorang putri dari pengusaha kaya bernama Pak kaisar. Angel seorang gadis yang hobi selfie dan aktif di sosmed tidak peduli dengan masyarakat sekitar, sifatnya blak-blakan dan suka pamer foto-foto seksi, hahaa... jujur ketika aku tahu karakter angel saat itu langsung terlontar di mulutku, "No...ini sih namanya pembunuhan karakter". Aku agak ragu sebenarnya untuk memerankan gadis ABABIL seperti itu, secara umurku bukan lagi ABG, parasku biasa saja, dan sifatnya juga bertolak belakang sangat... tapi...sekali lagi ini sebuah tantangan yang semestinya aku berani taklukan. So... Aku berusaha menjadi 'angel' malam itu.. :D

Menurutku 'Angel' adalah fenomena anak-anak remaja saat ini yang memang agak memprihatinkan, attitude yang buruk, miskin sopan santun dan apatis, well... aku tidak bermaksud men-generalisasi semua remaja, bagaimanapun kita tidak bisa menutup mata melihatnya bahwa hal ini memang terjadi dan nyata ada di lingkungan kita. Hal ini menjadi renungan kita bersama bagaimana sebenarnya pendidikan karakter yang mesti di bangun di dalam rumah, lingkungan yang sehat yang juga akan mempengaruhi karakter seorang anak dan banyak hal lainnya yang berkaitan dengan hal ini. So... sekali lagi angel adalah fenomena yang membuka mata kita bahwa pendidikan karakter dan moral itu penting diterapkan sejak dini.. well kita tidak boleh pesimis bahwa generasi penerus kita akan jauh lebih baik dari generasi-generasi sebelumnya. 

So...stay positive and do the best you could..

See you.. ^^









Kamis, 14 Juni 2018

Hari kemenangan

Hari ini, tanggal 1 syawal 1439 H adalah hari dimana semua muslimin merayakan hari raya idul fitri yang kita sebut sebagai hari kemenangan.

Mengapa disebut hari kemenangan? Karena selama satu bulan penuh kita telah menunaikan ibadah puasa,  menahan dari lapar dan dahaga, mengendalikan nafsu dan amarah, memperbanyak ibadah dan kajian Alqur'an dan juga berzakat fitrah yang seolah menutup dengan manis rangkaian ibadah kita selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Hari raya idul fitri, hari dimana kita kembali suci..

Akankah hari kemenangan ini berharga dan bermakna? Setiap orang mempunyai jawabannya masing-masing. Jika benar kita telah memanfaatkan satu bulan yg di damba maka hari kemenangan jelas menjadi terasa sangat bermakna dan patut dinanti, tapi jika sebaliknya dan seolah kita menyia-nyiakannya maka tak ada kata 'kemenangan' yg ada adalah 'kerugian'.

Semoga Allah kembali mempertemukan kita dengan Ramadhan yang suci, bulan yg dinanti dan di sebelas bulan ke depan kita bisa menjaga keistiqomahan ibadah kita... mudah2an Allah senantiasa menjaga dan memberikan cahaya hidayah bagi kita yang mencarinya. Aamiin Allahumma Aamiin..

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, lailahaillallahhu allahu akbar, allahu akbar wa lillaahilham...

Mohon maaf lahir dan bathin...

Sabtu, 09 Juni 2018

Memulai kembali dari titik 'Nol'

Memulai lagi semuanya dari 'Nol' adalah seperti membuka buku tulis baru yg masih bersih, tak ada tulisan bahkan coretan di dalamnya. Ada keengganan ketika pena harus memulai sebuah titik, ada keterpaksaan dalam berfikir dan memulai imajinasi baru namun ada juga harapan dan asa yang terselip dan itulah titik pijak kita.

Titik dimana kita mesti berani bergerak, titik dimana kita mau melangkah, titik dimana kesempatan baru yang kemungkinan menjadikan kita individu baru akan dimulai. Rasa ragu, kecewa, sedih, menyesal, marah dimasa lalu seolah menjadi pendorong kuat agar kita mau membuka hati dan melupakan semuanya. Di lain sisi.. cinta, rindu, bahagia, persahabatan, kenyamanan kenangan enggan lenyap dan terus melekat.

Tak apa jika sesekali masih ku tatap kenangan manis, senyum ramah, tawa canda itu tapi jika terus menerus teringat maka langkah semakin berat, bukankah juga ada rasa kecewa dan marah? Mengapa itu tak bisa menjadi pendorong untuk maju?

Teramat melekat.. coretan-coretan di bukuku yang usang itu, sesekali masih terus ku baca lagi dan lagi hingga aku lupa bagaimana menutup kisah. Jika mereka telah jauh melangkah lantas mengapa aku masih di titik ini? Mengapa cinta, karir, cita dan cipta yang aku harapkan seolah-olah sepakat berhenti di satu titik, kenapa???

Ada yang salah pada diri ini... ada yang salah dan menjadi bahan koreksi, aku tidak ingin lagi tertahan oleh bayang-bayang, aku tidak ingin lagi larut dalam kenangan yang tak surut-surut. Aku juga ingin menjadi pribadi tangguh yang selalu membawa senyum bahagia untuk mereka..
Mulai dari titik ini dan selanjutnya aku adalah aku yang berani melangkah maju.
Bismillah...